Penulis: Al-Gazhali
Penerbit: Pustaka Progressif
Tahun Terbit: 2001
ISBN: -
Jenis Cover: Soft Cover
Harga: Rp. 39.500,-
Sinopsis:
MAKRIFATULLAH, adalah capaian yang senantiasa diimpikan hamba. Keberhasilan dalam menapaki derajat tersebut menjadi simbol akan ketajaman tauhidnya. Sebagai makhluk terpilih, untuk berjumpa dan menjalin komunikasi paling dekat dengan Sang Khaliq terbuka sangat lebar. Bahkan Dia telah menunjukkan jalannya lewat tuntunan Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw.
Amaliah syariat sebagai refleksi dari penafsiran tekstual kedua dasar agama di atas, bagi kaum sufi belum dianggap cukup. Mereka mencoba lebih maju dengan menafsirkannya melalui pendalaman makna hakikat (tersirat, konstekstual). Mengklasifikasi dan menapaki maqam-maqam ubudiah sebagai pos-pos penjelajahan spiritual. Melakukan olah batin seperti: zuhud, mahabbah, dzikir dan lain sebagainya.
Melalui karyanya ini, imam Ghazali memaparkan maqam-maqam yang harus ditempuh seorang murid maupun salik, termasuk hambatan-hambatan yang harus diatasinya. Boleh di kata, sebuah karya pantulan dari pengalaman spiritual sang penulis, yang kemudian menjadikannya tokoh sufi garda depan. Setidaknya ia bisa menjadi acuan guna mengatasi "pengap"nya era modernitas ini, sekaligus tuntunan dalam merengkuh makrifatullah yang menjadi impian kita semua.
Syair sufi mengatakan:
"Dalam bertauhid;
Syariat ibarat samudera yang luas,
Thariqat adalah perahunya, dan
Hakikat sebagai mutiara yang ada di dasarnya."
Penerbit: Pustaka Progressif
Tahun Terbit: 2001
ISBN: -
Jenis Cover: Soft Cover
Harga: Rp. 39.500,-
Sinopsis:
MAKRIFATULLAH, adalah capaian yang senantiasa diimpikan hamba. Keberhasilan dalam menapaki derajat tersebut menjadi simbol akan ketajaman tauhidnya. Sebagai makhluk terpilih, untuk berjumpa dan menjalin komunikasi paling dekat dengan Sang Khaliq terbuka sangat lebar. Bahkan Dia telah menunjukkan jalannya lewat tuntunan Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw.
Amaliah syariat sebagai refleksi dari penafsiran tekstual kedua dasar agama di atas, bagi kaum sufi belum dianggap cukup. Mereka mencoba lebih maju dengan menafsirkannya melalui pendalaman makna hakikat (tersirat, konstekstual). Mengklasifikasi dan menapaki maqam-maqam ubudiah sebagai pos-pos penjelajahan spiritual. Melakukan olah batin seperti: zuhud, mahabbah, dzikir dan lain sebagainya.
Melalui karyanya ini, imam Ghazali memaparkan maqam-maqam yang harus ditempuh seorang murid maupun salik, termasuk hambatan-hambatan yang harus diatasinya. Boleh di kata, sebuah karya pantulan dari pengalaman spiritual sang penulis, yang kemudian menjadikannya tokoh sufi garda depan. Setidaknya ia bisa menjadi acuan guna mengatasi "pengap"nya era modernitas ini, sekaligus tuntunan dalam merengkuh makrifatullah yang menjadi impian kita semua.
Syair sufi mengatakan:
"Dalam bertauhid;
Syariat ibarat samudera yang luas,
Thariqat adalah perahunya, dan
Hakikat sebagai mutiara yang ada di dasarnya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar