Penulis:
Abu Mujahid
Penerbit:
Toobagus Publishing
Cetakan:
Pertama,
Shafar 1433 H /
Januari 2012 M ; Kedua, Jumadil Akhir 1433 H / April 2012 M
Ukuran:
17.6 x 25.5 cm
Halaman:
viii + 245 hlm
ISBN:
978-602-98534-9-0
Jenis
Cover: Soft Cover
Harga:
Rp. 75.000,- Rp. 60.000,-
Para
Salab Mazhab Salaf, Para Pendahulu yang Baik,
Sepotong
Geneologi Mazhab Salaf, AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH,
Kelompok-Kelompok
Sempalan Pertama, Para Pemegang Hadits,
IMAM-IMAM
SALAFI, ISLAM di INDONESIA, Islam Sinkretik dan Islam Murni,
Gerakan
PADERI, Haji Rifai Kalisasak, AHMAD SUKARTI dari SUDAN,
DDII,
Abu Nida’ Chamsaha Sofwan, Ja’far Umar Thalib & DEGOLAN,
1
Prinsip 2 Tokoh 3 Acara, LASKAR JIHAD
Deskripsi:
Istilah
Salafi di Indonesia sekarang ternyata memiliki arti berbeda dari
istilah Salafi yang pernah dikenal masyarakat kita puluhan tahun
silam. Dulu, mereka mengenal istilah Salafi pada apa yang sekarang
ini disebut Salafiyah atau Salafisme Abduh dan dalam banyak
kesempatan sering juga disebut gerakan reformisme Islam. Istilah
Salafi juga tidak semakna dengan apa yang sering diistilahkan
masyarakat kita sebagai salaf pada label pesantren salaf atau
pesantren salafiyah.
Menariknya,
hampir tidak terpikirkan sama sekali waktu itu untuk menyamakan
Salafisme Abduh dan apalagi pesantren Salafiyah sebagai bagian dari
apa yang disebut dengan gerakan Wahhabi. Menyamakan istilah Salafisme
Abduh, salafiyah dan Wahhabi ke dalam satu pengertian hanya akan
melahirkan sebuah contradictio
in terminis waktu
itu.
Sebaliknya,
Wahhabi banyak diyakini telah mengalami pengemasan ulang (repacking)
sejak empat puluh tahun lalu. Mereka diyakini berusaha mengodifikasi
dan mengikuti lagi secara sistematis pemahaman-pemahaman yang
disampaikan tiga tokoh rujukan di kalangan Wahhabi dulu – Ibnu
Taimiyah (1263 – 1328 M), Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah (1292 – 1350
M) dan Muhammad bin Abdil Wahhab (1703 – 1792 M). Mereka sekarang
disebut dengan Salafi.
Buku
ini berusaha menjawab pertanyaan tentang Salafi. Apa dan siapa itu
Salafi? Siapa yang menjadi rujukan mereka? Terkait dengan Indonesia,
bagaimana mereka membangun sejarah di negeri ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar