Sejarah Salafi 2

Judul: Sejarah Salafi 2

Penulis: Abu Mujahid

Penerbit: Toobagus Publishing 

Ukuran: 17 x 25 cm 

ISBN: 978-602-17239-0-6

Jenis Cover: Soft Cover

Harga: Rp. 75.000,- Rp. 60.000,-

Eksistensi Forum Komunikasi Ahlus Sunnah Wal Jama’ah (FKAWJ),

Hizbi Turatsi versus Laskar Jihad (LJ), Majalah Salafi versus Majalah As-Sunnah

Gerakan Separatis Republik Maluku Selatan (RMS) dan Konflik Maluku

Kronologi Kerusuhan Ambon Januari 1999 – Januari 2000,

Resolusi Jihad Kaum Muslim, Fatwa-Fatwa Syaikh Salafi tentang Jihad di Ambon,

Tabligh Akbar di Stadion Senayan Jakarta, Ancaman Presiden Gus Dur,

Restu ketua MPR/DPR RI, Dukungan Aparat Militer, Konstelasi Konflik Maluku,

Langkah ‘Ganjil’ Sang Panglima Ja’far Umar Thalib,Konflik Internal di Tubuh LJ,

Mukernas 2002 dan Pembubaran FKAWJ & LJ

Fitnah Hizbi Turatsi Memecah Belah Komunitas Dakwah Salafi

 

Deskripsi:

Orang-orang yang ada di dalam komunitas Salafi tidak banyak, termasuk di Indonesia. Berusaha terus beriman dan berjalan mengikuti jalan Rasulullah, tidak heran jika berbagai cobaan, ujian dan musibah menimpa mereka, menghantam mereka tidak kepalang-tanggung. Sebagian mereka kalah. Orang-orang ini terpelanting, tak sanggup meneruskan jalan yang telah mereka tapaki. Mereka pergi dari komunitas, melemparkan segala hal yang pernah mereka anggap sebagai prinsip. Banyak di antara mereka yang kemudian menjadi muslim seperti kebanyakan muslim di negeri ini.

Sebagian lagi tertatih-tatih menapaki jalan. Mereka merasa berat dan bimbang. Untuk menyerah kalang, buat mereka, tanggung: jalan telah panjang dilalui. Untuk bangkit dengan dada tegak, menantang berbagai cobaan dan ujian dari Allah Swt nyaris tak ada tenaga sama sekali. Mereka hanya bisa merangkak, menangis, dan mengharap Allah mengangkat mereka, menyelamatkan mereka dari berbagai cobaan dan ujian yang rasanya tak sanggup lagi untuk mereka tanggung.

Sementara itu, dan ini hanyas ebagian kecil, ada orang-orang yang tetap berdiri tegak, menghadapi berbagai cobaan dan ujian dari Allah sambil terus berdoa, “Ya, Allah, jangan cabut hidayah yang telah Engkau berikan kepada kami.” Dan mereka, belum menang.