Penulis:
Abu Mujahid
Penerbit:
Toobagus Publishing
Cetakan:
-
Ukuran:
16.8 x 25.1 cm
Halaman:
-
ISBN:
978-602-17239-2-0
Jenis
Cover: Soft Cover
Harga:
Rp. 70.000,- Rp. 59.500,-
Mazhab
Syafi’i di Samudera Pasai, Sufi-Sufi Pertama di Nusantara,
Jasa
Tarekat Syattariyah, kedudukan Tarekat Naqsabandiyah-Qadiriyah,
Kitab-Kitab
Kuning Cetakan Pertama, Kyai & Santri Pesantren,
Pengaruh
Al-Afghani dan Abduh, Kelompok-Kelompok Islam Reformis,
Hadratussyaikh
Hasyim Asy’ari, Ulah Mohammad Natsir, Sukarno & NU,
NU
vis
a vis
PKI, NU & ABRI, Konflik Internal PPP & NU, Kembali ke Khittah
1926
Deskripsi:
Di
Indonesia, bisa dikatakan, pewaris terkemuka Mazhab Asy’ariyah
adalah Nahdlatul Ulama (NU). Dalam satu kesempatan, Ketua Umum PBNU
sekarang, Dr. Said Aqiel Siradj, pernah menulis,
“Asy’ari
wafat, lalu punya murid bernama Abu Al-Bahili, Al-Bahili wafat, punya
murid bernama Al-Juwaini, Al-Juwaini wafat, punya murid bernama
Al-Ghazali; Al-Ghazali wafat, punya murid bernama Al-Syahrastani;
Al-Syahrastani wafat, punya murid bernama Fakhrurrazi, Fakhrurrazi
wafat, punya murid bernama Al-‘Izzi; Al-‘Izzi wafat, punya murid
bernama Al-Sanusi yang menulis kitab Al-‘Aqidah Al-Kubra yang
melengkapi kitab Ma’nawiyat; Al-Sanusi wafat, mempunyai murid
bernama Ibrahim Al-Baizuri; Al-Baizuri wafat, punya murid bernama
Al-Dasuqi, Al-Dasuqi wafat, punya murid bernama Ahmad Zaini Dahlan.
Ahmad Zaini Dahlan adalah ulama besar di Masjidil Haram. Di antara
muridnya adalah Ahmad Khatib Sambas dari Kalimantan barat, yang
menyusun kitab berjudul Fathul ‘Arifin. Khatib Sambas mempunyai
murid bernama Muhammad Nawawi Banten, yang menulis lebih dari 200
judul kitab. Nawawi Banten mempunyai murid bernama Mahmud Perma
Banjarmasin, Khalil Bangkalan, Abdul Samad Palembang, dan Ihsan.
Mahmud Perma mempunyai murid bernama Hasyim Asy’ari. Hasyim Asy’ari
mempunyai anak bernama Wahid Hasyim. Wahid Hasyim mempunyai putra
bernama Abdurrahman Wahid. Abdurrahman Wahid diganti oleh Hasyim
Muzadi. Dan Hasyim Muzadi diganti oleh saya.”
NU
bukan sekedar ormas. NU bahkan sudah menjadi semacam “mazhab” di
Indonesia. Dengan mengetahui bahwa seseorang itu NU, orang-orang yang
lain akan tahu bagaimana cara berisalam orang tersebut.
Dalam
dua jilid, buku ini akan bicara tentang sejarah NU, dari awal berdiri
sampai 2011 kemarin. Jilid pertama berisi sejarah NU pra Gus Dur,
sedangkan jilid kedua adalah sejarah NU sejak Gus Dur menjadi Ketua
PBNU sampai berubah menjadi NU sekarang ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar