Saudaraku... Mengapa Engkau Enggan Mengenal Allah?

Judul: Saudaraku... Mengapa Engkau Enggan Mengenal Allah?

Penulis: dr. M. Saifudin Hakim

Penerbit: Pustaka Al Fajr

Ukuran: 16 x 24 cm

ISBN: 978-602-96484-0-9

Jenis Cover: Soft Cover

Harga: Rp. 54.000,-

Salah satu fenomena yang cukup memprihatinkan pada zaman kita saat ini adalah rendahnya semangat dan motivasi untuk menuntut ilmu agama. Ilmu agama seakan menjadi suatu hal yang remeh bagi mayoritas kaum muslimin. Salah satu ilmu yang kurang mendapat perhatian kaum muslimin sekarang ini adalah ilmu tentang mentauhidkan Allah Ta’ala. Sehingga, di samping telah mengucapkan kalimat tauhid (laa ilaaha illallah) namun mereka juga melakukan berbagai hal yang dapat membatalkan syahadatnya, baik sadar maupun tidak sadar. Selain itu, betapa banyak kaum muslimin yang melupakan untuk mengenal nama-nama dan sifat-sifat Allah Ta’ala (tauhid asma’ wa shifat). Mereka bertahun-tahun menyembah Allah Ta’ala di dalam sujud dan shalatnya, namun dia tidak mengenal siapakah Dzat yang disembah itu. Mereka berpaling dari mempelajarinya, sehingga menjadi orang yang bodoh terhadap Rabb-Nya. Padahal menuntut ilmu tauhid dan ilmu agama lainnya secara umum, baik yang terkait dengan aqidah maupun ibadah, memiliki banyak keutamaan dalam agama Islam ini.

Selamat membaca, semoga bermanfaat.

Testimoni:

“ ... merupakan kewajiban yang asasi bagi kaum muslimin untuk mengenal tauhid sebelum kewajiban-kewajian yang lainnya. Dan di dalam buku “Saudaraku ... Mengapa Engkau Enggan Mengenal Allah?” ini, penulis berusaha memaparkan masalah-masalah yang berkenaan dengan tauhid secara mudah dan bahkan sangat sederhana. Sehingga tidak ada alasan bagi seseorang untuk tidak mempelajarinya.”

Ustadz Abu Sa’ad M. Nur Huda, Lc, MA.

“Saya melihat bahwa buku yang ada di hadapan para pembaca ini sangat bagus bagi orang awam, penuntun ilmu, dan bahkan para da’i, sebagai rujukan dalam memotivasi untuk belajar tauhid dan memperjuangkannya, sekaligus sebagai panduan bagi yang ingin mempelajari tauhid.”

Ustadz Abu ‘Isa Abdullah bin Salam