Judul: MEMBONGKAR WACANA HEGEMONIK
Dalam Islam dan Post Modernisme
Judul Asli/Penerbit: Min Faisal Tafriqah ila Fasli al-Maqal …..Aina al-Fikru al-Islami al-Muasir / Maktabah al-Bi’satu al-Umam, Kairo
Penulis: Dr. Mohammed Arkoun
Penerbit: ALFIKR
Cetakan: Pertama, Januari 1999
Ukuran: 13.9 x 21 cm
Halaman: xviii + 310 hlm
ISBN: -
Jenis Cover: Soft Cover
Harga:Rp. 49.500,- Rp. 39.600,-
MEMBONGKAR WACANA HEGEMONIK
Dalam Islam dan Post Modernisme
Dalam Islam dan Post Modernisme
Judul Asli/Penerbit: Min Faisal Tafriqah ila Fasli al-Maqal …..Aina al-Fikru al-Islami al-Muasir / Maktabah al-Bi’satu al-Umam, Kairo
Penulis: Dr. Mohammed Arkoun
Penerbit: ALFIKR
Cetakan: Pertama, Januari 1999
Ukuran: 13.9 x 21 cm
Halaman: xviii + 310 hlm
ISBN: -
Jenis Cover: Soft Cover
Harga:
MEMBONGKAR WACANA HEGEMONIK
Dalam Islam dan Post Modernisme
Deskripsi:
PEMIKIRAN
intelektual Arkoun dilatar-belakangi oleh dua peradaban, yakni
Islam dan Barat, lalu membentuk sebuah sinergi intelektual yang
sangat tipikal. Sejak awal ia sudah berdialektika dengan khazanah
pemikiran Islam klasik, dan pada periode selanjutnya dengan khazanah
pemikiran Barat, klasik maupun kontemporer. Praktis bisa dikatakan,
Arkoun merupakan salah satu dari sedikit intelektual muslim yang
langsung terjun ke dalam wacana post modernisme.
Hebatnya, Arkoun
tidak mudah terjebak ke dalam iklim nihilistik yang banyak
diperlihatkan dalam karya-karya filosuf post modern Perancis. Bahkan
Arkoun mampu memberikan terobosan baru yang amat bermanfaat bukan
saja bagi dunia Islam, namun juga bagi dunia Barat yang tengah
mengalami krisis modernitas, yang ditandai dengan munculnya sikap
eksklusif dan Eropa-Sentris yang berbenturan dengan wacana
pencerahan. Akibat arogansi ini adalah pemaksaan model Barat yang
khas dan unik – sebagai produk historisitas mereka – terhadap
dunia lain yang berujung pada hegemoni Barat.
Tentu saja kerja
Arkoun itu merupakan sebuah eksperimentasi yang langka dan orisinil
bagi khazanah pemikiran Islam mutakhir, sehingga menjadikan sosok
Arkoun sangat fenomenal. Penguasaannya terhadap sumber-sumber wacana
Islam klasik terlihat sangat mumpuni dalam buku ini. Uniknya, Arkoun
membaca khazanah peradaban Islam klasik itu agak berbeda dibanding
intelektual muslim lain. Sebab dia memandang semua kitab suci sebagai
wacana “sejarah” yang harus tunduk kepada norma-norma kesejarahan
manusia. Paradigma dasar ini jelas memiliki implikasi yang sama
sekali berbeda dengan mereka yang memandangnya sebagai “Closed
Corpus” dan untuk itu bersifat meta-sejarah (fauqa tarikh).
Demonstrasi
intelektual yang diperlihatkan Arkoun dalam buku ini sebenarnya
sangat khas jika dibanding karya-karya Arkoun lainnya. Sebab di dalam
buku inilah kita bisa mencermati bagaimana kritisisme terhadap
sejarah pemikiran itu semestinya dilakukan.
Pembahasan:
MOHAMMED
ARKOUN: PERINTIS PENERAPAN TEORI ILMU-ILMU SOSIAL ERA POST-POSITIVIS
DALAM STUDI PEMIKIRAN KEISLAMAN (Oleh:
Dr. M. Amin Abdullah)
PENERJEMAHAN
DAN ILMU-ILMU HUMANIORA: MUHAMMED ARKOUN SEBUAH MODEL
(Oleh:
Dr. Hashim Shalih)
PENJELASAN
DAN PENOLAKAN
BAB
I : MENUJU PENGAJARAN ANTROPOLOGI AGAMA
BAB
II : PENGERTIAN
MASYARAKAT-MASAYARAKAT UMMI AL-KITAB DAN MASYARAKAT-MASYARAKAT
AL-KITAB
BAB
III : ISLAM: WAHYU DAN REVOLUSI
BAB
IV : DALAM
ARTI APAKAH YANG MEMUNGKINKAN KITA BERBICARA TENTANG TOLERANSI DALAM
LINGKUNGAN ISLAM
BAB
V : BAGAIMANA KITA MEMBAHAS GERAKAN-GERAKAN FUNDAMENTALISME ISLAM?
BAB
VI : GERAKAN-GERAKAN INTEGRISME (TAMAMIYAH) DI DUNIA “ISLAM”
BAB
VII : AKHLAK DAN POLITIK DALAM ISLAM KONTEMPORER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar