Judul: BEYOND THE VEIL
Judul Asli/Penerbit: Beyond The Veil, Male-Female Dynamics In Modern Muslim Society / Indiana University Press – Bloomington and Indianapolis
Penulis: Fatimah Mernissi
Penerjemah: Masyhur Abadi
Penerbit: ALFIKR
Cetakan: Perdana, Mei 1997
Ukuran: 13.8 x 21.2 cm
Halaman: 312 hlm
ISBN: -
Jenis Cover: Soft Cover
Harga:Rp. 44.000,- Rp. 35.200,-
BEYOND THE VEIL : Seks dan Kekuasaan
Dinamika Pria-Wanita Dalam Masyarakat Muslim Moderen
Judul Asli/Penerbit: Beyond The Veil, Male-Female Dynamics In Modern Muslim Society / Indiana University Press – Bloomington and Indianapolis
Penulis: Fatimah Mernissi
Penerjemah: Masyhur Abadi
Penerbit: ALFIKR
Cetakan: Perdana, Mei 1997
Ukuran: 13.8 x 21.2 cm
Halaman: 312 hlm
ISBN: -
Jenis Cover: Soft Cover
Harga:
BEYOND THE VEIL : Seks dan Kekuasaan
Dinamika Pria-Wanita Dalam Masyarakat Muslim Moderen
Sinopsis:
PERBENTURAN
peradaban, telah melahirkan institusi komunal masyarakat dunia.
Standar ganda sering menjadi sistem hidup sebagai sintesa dari nuansa
modernitas dan panggilan hati nurani. Sistem Islam pun ditempatkan
sebagai isu-isu menarik oleh berbagai kepentingan. Tak ketinggalan,
wacana feminisme menjadi rentan perdebatan dan pertentangan.
BAGI Fatimah
Mernissi, seorang eminis asal Maroko, trend tersebut hadir sebagai
keniscayaan. Menariknya, ia tampil ketika wacana feminisme – yang
menurutnya cenderung konservatif tradisional – hampir mendapatkan
legitimasi dari sebagian besar masyarakat dunia, yang di dalamnya
notabene masyarakat Muslim. Akibatnya, ia sering menuai “kepahitan”
dari pemikiran yang dilontarkannya.
DARI hasil
penelitiannya, ia melihat bahwa pergolakan sosial, pengaturan tata
ruang, bahkan pembatasan hetero seksual yang cenderung bernuansa
mitologis bersumber dari lokalitas dan pemahaman yang parsial
terhadap perangkat-perangkat hukum yang ada, dan hal itu, menurutnya,
sebuah diskriminasi.
DALAM konteks
feminisme, ia tidak mengkaji Islam dan wanita dari suatu titik
pandang faktual, tetapi lebih berfungsi menggambarkan salah satu
bagian kunci dan sistemnya yaitu Islam menggunakan ruang sebagai
suatu perangkat bagi kontrol seksual. Sayangnya, menurutnya, sistem
Islam telah diperankan sebagai tumbal sejarah yang sama sekali
tercerabut dari akar esensinya.
Pembahasan:
WANITA
MUSLIM DAN FUNDAMENTALISME (Kata
Pengantar Edisi Baru)
SEBUAH
CATATAN UNTUK PEMBACA BARAT (Pengantar
Edisi Pertama)
I.
PANDANGAN MUSLIM TRADISIONAL TENTANG WANITA DAN POSISINYA DALAM
TATANAN SOSIAL
KONSEP
MUSLIM TENTANG SEKSUALITAS AKTIF WANITA
PENGATURAN
SEKSUALITAS WANITA DALAM TATANAN SOSIAL MUSLIM
SEKS
DAN PERKAWINAN SEBELUM ISLAM
II.
AKIBAT-AKIBAT ANOMIK MODERNISASI TERHADAP DINAMIKA PRIA-WANITA
SITUASI
MODEREN : DATA MAROKO
ANOMI
SEKSUAL SEBAGAIMANA DIPERLIHATKAN OLEH DATA
SUAMI
DAN ISTERI
IBU
MERTUA
ARTI
BATASAN-BATASAN SPASIAL
DASAR
EKONOMI DALAM ANOMI SEKSUAL DI MAROKO
KESIMPULAN
: PEMBEBASAN KAUM WANITA DI NEGERI-NEGERI MUSLIM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar