Judul
Asli: Wa
Man Yamna’uka minal Hidayah?
Penulis:
Abdullâh bin Abdul Azîz al-‘Aidân
Penerjemah:
Irfan Fauzan, Lc
Penerbit:
Shakira Publisher
Cetakan:
Pertama, Jumadil
Akhir 1425 H/Agustus 2004 M
Ukuran:
14.3 x 20.6 cm
Halaman:
119 hlm
Jenis
Cover: Soft Cover
Harga:
Rp.
17.000,-
Kepada
setiap
muslim dan muslimah
Kepada
setiap
pencari jalan iman dan hidayah,
tetapi
kehilangan arah
Kepada
setiap
orang yang ingin berkomitmen dengan islam,
tetapi
menemui sedikit masalah
Kepada
setiap
orang yang menghendaki kehidupan bahagia dan
tentram,
tetapi
tersesat
Kupersembahkan
lembaran-lembaran ini...
Agar
mereka menemukan,
dengan
izin Allah,
satu
hal yang dapat memudahkan
perwujudan
tujuan dan cita-cita mulia itu.
Sekarang
setan sudah tidak perlu lagi bekerja keras. Semakin hari
tugas-tugasnya semakin ringan. Jerat-jerat yang dulu ia siapkan
sampai tujuh tingkat, hanya terpakai setengahnya. Manusia sudah
banyak yang berhasil ia pecundangi pada jerat-jerat permulaan.
Penyebabnya
tidak lain karena manusia ternyata sudah begitu jauh dari jalan
hidayah. Memang, begitu sering ia digembar-gemborkan, tetapi begitu
sering pula ia mandeg; hanya sampai pada tahap rencana. Tidak sedikit
orang yang berhasil meraihnya, tetapi itu pun tidak lama; hidayah
kembali tersisih. Sebegitu sulitnya menggapai hidayah?
Abdullah
bin Abdul Aziz al-‘Aidan berpendapat, tidak sulit, jika seseorang
sudah tahu rahasia di balik itu semua. Lewat percakapan antara dua
karib; Yasir dan Ibrahim; ulama terkemuka di Timur Tengah ini
mengupas segala tetek bengek rintangan yang kerap dialami seseorang
saat mulai menapaki jalan hidayah.
Fragmen
Yasir dan Ibrahim dalam enam pertemuan menyeruakkan fenomena yang
terjadi dalam keseharian, seputar upaya memulai langkah perbaikan
diri untuk menggapai hidayah. Satu demi satu dikupas dan diberi
solusi yang tak hanya sekedar wacana, tetapi lebih bersifat
empiris-implementatif.
Materi
yang dibahas dalam buku ini mencakup:
- Rahasia di balik keterpurukan jiwa
- Akal bulus setan dalam memperdaya manusia
- Cita-cita duniawi dan problematika hidup, apakah menjadi penghambat hidayah?
- Program-program aplikatif rehabilitasi iman
- Lemah kehendak dan pemecahannya
- Bahaya kawan yang tidak sevisi
- Tujuh tingkatan jerat-jerat setan
- Do’a-do’a benteng diri dari godaan setan, dll.
Saat
tahu semua perbuatanmu berbuah surga,
niscaya
segala yang penat menjadi ringan, yang
sulit
menjadi mudah.
Bahkan
dalam banyak kondisi,
penat
dan susah itu berbalik
jadi
nikmat dan bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar