Ahlan Wa Sahlan Mitra Anda dalam Berwawasan

KUMPULAN KHUTBAH JUM’AT MASJIDIL AQSHA

Penerjemah: Husni Faruq Okbah
Penerbit: Pustaka Progressif
Cetakan: Pertama, Juli 2000
Ukuran: 13 x 20 cm
Halaman: 166 hlm
ISBN: 979-8956-33-8
Jenis Cover: Soft Cover
Harga: Rp. 19.500








KUMPULAN KHUTBAH JUM’AT MASJIDIL AQSHA
Jeritan Perih Saudara-Saudara Kita yang Terabaikan, di
Kiblat Pertama dan  Rumah Suci Ketiga Islam

Sinopsis:


Konflik antara bangsa Arab, Palestina melawan Israel sudah berlangsung hampir 50 tahun. Meski sudah diupayakan proses perdamaian antara PLO dengan negara Yahudi itu, atau antara Israel dengan Mesir dan Yordania, tetapi perdamaian tuntas tampaknya masih jauh dari harapan. Baik di pihak Yahudi maupun Arab, unsur-unsur yang menentang terwujudnya perdamaian antara keduanya masih cukup kuat.

Ada beberapa faktor yang menjadi penghadang perdamaian itu, antara lain, disamping menyimpan agenda politik, pihak Yahudi (didukung mayoritas umat Nasrani) berkeyakinan bahwa mereka merupakan pewaris tunggal tanah Palestina sebagaimana dijanjikan Allah kepada nabi Ibrahim, dan bangsa lain tidak berhak atas tanah perjanjian (Promissed Land) tersebut. Untuk itu, Yahudi dengan organisasi Zionis internasionalnya telah mengeluarkan milyaran dollar untuk melobi Turki Otoman dan Inggris guna merebut tanah itu dari tangan bangsa Palestina yang sudah mendiaminya ribuan tahun. Bahkan setelah berhasil mendudukinya, bangsa Israel ini memberlakukan politik Apartheid dan Genocide terhadap bangsa Palestina.

Sedang bangsa Arab yang juga pewaris tanah perjanjian itu – sebab juga turunan Ismail bin Ibrahim – berkeyakinan tanah itu miliknya yang sudah didiaminya ratusan tahun jauh sebelum bangsa Israel eksodus dari Mesir di bawah nabi Musa. Memang di masa nabi Musa, Allah memberi tempat tinggal bagi bani Israel di Palestina (Qur’an; al-A’raf 137), namun karena teramat seringnya mendurhakai Allah, mereka dicampakkan-Nya dari sana dan sudah tidak berhak lagi tinggal di wilayah itu (sebagaimana ditegaskan pula oleh kitab suci Yahudi sendiri, Perjanjian Lama: I Raja-raja 14: 15, II Raja-raja 17: 18 dan 23: 27, Ulangan 32: 26).
Sebagai dampak Politik Apartheid dan Genocide secara sistematis juga opini dunia yang cenderung negatif terhadap bangsa Arab – apalagi Mesir, Yordan, disusul PLO sendiri yang terus tercekik hingga terpaksa berdamai dengan Negara Zionis itu – mengakibatkan penderitaan lahir batin bangsa Palestina dan melahirkan kemiskinan kultural yang amat parah dan mengarah pada sirnanya bangsa yang malang ini.

Kita pun bisa menyimak aspirasi murni apa adanya dari bangsa yang terjajah ini, dan ikut merasakan getirnya kehidupan yang menimpa mereka melalui ungkapan hati nurani dan emosi sebagaimana terekspresikan pada khutbah-khutbah Jum’at di Masjidil Aqsha dalam buku ini.


Pembahasan:

Islam agama yang haq
Perjuangan menegakkan Dinullah
Belajar dari Fathu Makkah
Wasiat Rasulullah kepada umatnya
Musuh-musuh Islam tidak rela Islam jaya
Berpegang teguh pada hukum Allah
Tiada Tuhan Selain Allah
Menolong Agama Allah
Menegakkan Khilafah Islam
Bekerjasama Menegakkan Khilafah
Prinsip Syura dalam kepemimpinan
Ketegaran seorang ulama
Pemuda merupakan pondasi umat
Hijrah ke Jalan Allah
Tidak menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin
Propaganda untuk melumpuhkan kekuatan kaum Muslimin
Skenario untuk mendongkel Clinton
Raja dan stabilitas mata uang
Derita rakyat Islam Iraq adalah derita kaum Muslimin
Air mata buaya musuh-musuh Islam
Amerika anti Islam
Perseturuan Amerika dengan Iraq
Mustafa Kamal Attaturk membantai Islam
Kelicikan Amerika Serikat
Konfrontasi UNSCOM dengan Iraq
Tragedi di Uzbekistan

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
.