Ahlan Wa Sahlan Mitra Anda dalam Berwawasan

KHUSNUL KHOTIMAH

Penulis: Zainuddin MZ.
Penerbit: Pustaka Progressif
Cetakan: Pertama, Pebruari 1989 ; Kedua, Maret 1991 ; Ketiga, Maret 1992 ; Keempat, April 1993
Ukuran: 12.1 x 18 cm
Halaman: 76 hlm
ISBN: -
Jenis Cover: Soft Cover
Harga: Rp.9.500





Sinopsis:

Bagaimana pandangan Islam tentang kematian? Kebanyakan orang memandang kematian sebagai suatu peristiwa yang menyedihkan, bahkan menakutkan. Sehingga sadar atau tidak, kita sering menghindar dari hal-hal yang mengingatkan kepada kematian. Tidak demikian halnya dengan orang mukmin. Sebab “kematian” bagi seorang mukmin berarti “hidup” di sisi Allah (ahya’u inda robbihim). Kematian adalah suatu peristiwa yang dinanti-nantikan oleh setiap mukmin dengan perasaan harap-harap cemas. Karena akan bertemu dengan “Sang Kekasih” (Allah).

Namun untuk menuju kepada kematian yang islami tersebut tidaklah mudah. Banyak tantangan yang harus dihadapi, juga persiapan yang harus dilakukan terus menerus sepanjang hidup.

Walaupun datangnya ajal merupakan rahasia Allah, tetapi bagi setiap mukmin hal itu tidaklah menimbulkan rasa khawatir. Sebab, seluruh hidup – dengan segala kecenderungan subyektifnya – dan segenap harta kekayaan yang dimilikinya telah “digadaikan” kepada Allah dengan ‘tebusan” jannah (innallahasytara minal mukminina anfusahum wa amwalahum liana lahumul jannah).


Pembahasan:

BIMBINGAN TATKALA DICOBA PENYAKIT
TALQIN NABAWI
APA YANG HARUS DILAKUKAN TERHADAP ORANG YANG MENINGGAL DUNIA
BEBERAPA PERKARA YANG BOLEH DILAKUKAN PENGUNJUNG
KEWAJIBAN KELUARGA SANG MAYIT
BEBERAPA PERINGATAN
TANDA-TANDA KHUSNUL KHOTIMAH
PUJIAN MASYARAKAT
KEMATIAN SESEORANG TATKALA TERJADI GERHANA

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
.