Penulis: Herry Mohammad
Penerbit: Pustaka Progressif
Cetakan: Pertama, Nopember 1996
Ukuran: 11.8 x 17.7 cm
Halaman: 160 Hlm
ISBN: -
Jenis Cover: Soft Cover
Harga: Rp. 22.500
Penerbit: Pustaka Progressif
Cetakan: Pertama, Nopember 1996
Ukuran: 11.8 x 17.7 cm
Halaman: 160 Hlm
ISBN: -
Jenis Cover: Soft Cover
Harga: Rp. 22.500
Di era globalisasi
ini, dari hari ke hari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
berpacu saling memburu. Sehingga memunculkan masyarakat yang tanpa
batas geografis dan psikologis. Pada saat yang sama, sistim
kekerabatan yang berakar dan mentradisi, mulai luntur, mengendur, dan
menyusut. Terutama masyarakat di pusat-pusat kota, yang selama ini
menjadi simbol dari kota dunia tanpa batas.
Dampak lain yang
nampak adalah, hubungan antara guru dengan murid, antara atasan
dengan bawahan, dan antara penguasa dengan rakyat, yang seakan sunyi
dari sentuhan nuansa batin. Hubungan orang per orang dan lembaga
serba mekanis. Menyebabkan kebijakan yang diambil oleh atasan, hanya
dengan refleksi-refleksi hitam-putih saja. Kenyataan yang demikian,
tidak jarang menumbuhkan kesalahpahaman yang diterima bawahan,
sehingga menimbulkan istilah “salah prosedur”, atau mungkin
sengaja “salah beneran”. Fenomena inilah yang kerap memancing
sikap unjuk rasa dan protes di mana-mana.
Kehadiran “Unjuk
Rasa Ala Sufi” ini, mengajak kita berwisata ke “protes” ruhani
mereka. Unjuk rasa yang dilakukan secara damai, individual, dan tanpa
melibatkan banyak orang sambil meneriakkan yel-yel ketidakpuasan.
Unjuk rasa mereka banyak diwarnai bil hikmah wal mauidhah hasanah
: dengan dialog, sikap jenaka yang kaya sentilan nakal, ataupun
petuah-petuah yang bermuara pada kedamaian batin. Rupanya unjuk rasa
ala sufi ini lebih mengena dan tepat sasaran. Barangkali tidak ada
salahnya kalau kita menelaah dan merenungkan kembali protes-protes
ala mereka. Bahkan – kalau perlu – mencobanya.
Isi Buku:
Raja
(I), Raja (II), Raja (III), Raja (IV), Pejabat dan Konglomerat,
Pangeran, Perampok, Insyaf, Rumah Masa Depan, Adu Kepintaran, Bulan
Disembunyikan, Satu Jawaban, Lima Telur, Gantung, Pajak dan Gajah,
Saksi di Pengadilan, Perempuan Berbahasa Alquran, Unjuk Rasa,
Persidangan Allah, Kekasih Allah, Tangis, Saksi, Beauty and The
Beast, Darwis, Ria’, Harta Karun, Bahlul, Yang Lemah, Bersahaja,
Jujur, Teguh, Budak Yang Fasik, Karena Kucing, Senasib, Si Badui,
Bila Umar Menebus Dosa, Tangis, Seorang Sahabat, Pedagang, Majikan
dan Pembantu, Kritik Sang Penyair, Konsultan, Protes Salman, Mega
Proyek, Konsekuen, Tak Mau Diperbudak, Nasihat Atha’, Zalim, Yang
Benar, Jabatan, Sesuai Kebutuhan, Benci Tapi Rindu, Hakim Agung,
Akhirul Kisah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar